Postingan

Mengambil Koma Dalam Kehidupan Untuk Istirahat Sejenak

Setelah lulus kuliah S1, kebanyakan orang-orang akan bekerja, melanjutkan kuliah S2 atau bahkan menikah. Aku dulu seperti mereka membuat rencana seperti bekerja kemudian melanjutkan S2. Tetapi Allah ternyata mempunyai kejutan.Allah selalu mengetahui apa yang dibutuhkan hamba-Nya, tetapi terkadang manusia tak menerima bahkan menyalahkan keadaan.  "Kenapa Allah seperti ini, teman-temanku sudah bekerja, sampai kapan aku seperti ini?", mengeluh itulah yang aku lakukan. Hari demi hari aku lewati, ternyata sudah hampir delapan bulan menganggur. Mendaftar kerja dari mulai mendatangi job fair, mengirim melalui email, dan mengirim lewat  pos. Ibuku pernah menawarkan, "Bagaimana kalau lewat orang dalam saja?'', aku menolak, dengan alasan ingin mendapatkan pekerjaan karena kemampuan. Perkataan yang mungkin sederhana, tetapi menyakitkan bagiku, dan mungkin hampir semua orang pernah mengalami saat menjadi pengangguran. "Jangan memilih dalam pekerjaan",

Mendoakanmu, Itulah Caraku Berdamai dengan Diri Sendiri

Manusia hanya berusaha, akhirnya Allah yang memutuskan. Tak terasa lima tahun sudah aku mencintaimu sendiri, terlalu keras kepala memang. Hingga pada akhirnya berita pernikahanmu dengannya yang membuatku diam dan termenung. Rasanya antara ingin marah karena beberapa minggu sebelumnya kita masih bercanda dan seolah tidak ada apa-apa, tetapi aku juga mencoba memahami alasan yang mungkin tak bisa kau ucapkan. Bahkan mungkin rasa kecewa itu ada, "mengapa bukan kamu yang memberi tahu", hanya pertanyaan itu yang muncul dalam benak. Rasa itu muncul setelah dua bulan mengenalmu, kakak sepupu yang aku kenal saat kelas dua SMA, dan aku tinggal sementara di rumahnya. Sampai sekarang bahkan aku tak tahu alasan mengapa bisa menyayangimu lebih dari saudara sepupu. Kita saling menceritakan hal apapun, walaupun hanya lewat online. Kedekatan kita rahasia, bahkan berkomunikasi saja melalui hp. Tak hanya itu, setelah pulang sekolah pernah pergi sembunyi-sembunyi. Dia selalu menceritaka

Belajar Kehidupan dari Mendaki Gunung

Gambar
Tiba-tiba terbesit keinginan untuk naik gunung, apalagi setelah melihat beberapa teman yang sering mendaki gunung. Awalnya cuma sekedar nyari pengalaman, ingin merasakan, tetapi setelah melakukan pendakian, ya walaupun masih pemula dan ketinggian gunung mungkin masih rendah, tetapi lumayan untuk latihan. Setelah sidang pendadaran dan mengurus untuk wisuda, teman jurusan dan juga teman di kegiatan kampus sebut saja namanya A(cewe), mengabari dan mengajak saya untuk mendaki gunung Andong 1726 MDPL, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Selain saya, dia juga mengajak teman lain yaitu dua cowo dan empat cewe totalnya termasuk saya. Sebut saja mereka H(Cowo), I(Cowo), M(cewe), dan temannya M yaitu R(cewe). Kita berangkat dari Yogyakarta sekitar jam 2/3 sore karna sebelumnya kami meminjam seperti carier dan nesting(kompor lapangan). Perbekalan kami yaitu makanan ringan seperti snack, mie, air mineral, P3K, alat-alat shalat, SB dan perlengkapan kelompok seperti nesting dan tenda. Kam

Hidup Tak Selamanya Semanis Gudeg

Gambar
https://jogja.tribunnews.com/2019/07/25/wisata-jogja-hits-rekomendasi-buat-kamu-siapkan-weekend-skip-sejenak-dari-rutinitas Ketika mendengar Yogyakarta aku langsung teringat "Istimewa dan Kota Pendidikan". Aku tak pernah menduga akan bersekolah di kota istimewa ini. Awal aku di Jogja hanya berfikir untuk cepat menyelesaikan kuliah dan lulus bisa kerja. Aku bahagia bisa kuliah di jogja, walaupun jurusan tak sesuai keinginan, tapi harus tetap bersyukur. Hari minggu sore, setelah mengurus persyatan mahasiswa baru (kalau tidak salah) aku masih sibuk mencari kos, dalam hatiku "udahlah pasrah aja". Tiba-tiba teman yang aku kenal tadi pagi mengirim pesan, ia bernama ayu, memberikan kabar kalau di kos temannya dia masih ada kamar kosong. Alhamdulilah Allah masih baik, langsung aku menuju ke kos sesuai alamat dari teman aku. Aku satu kamar dengan Dwi temannya ayu, dia satu fakultas denganku. Keesokan hari nya aku OSPEK, kegiatan ini dilakukan selama tiga hari b

Terusir Menjadi Bagian Hidup

Gambar
Waktu kecil aku melihat orang-orang mengalami terusir karena alasan tidak atau terlambat membayar sewa kontrakan atau kos, dan di adegan sinetron. Merasa kasian ketika melihat adegan tersebut dan berfikir "jahat sekali yang mengusir mereka", padahal itu hanya untuk menghibur dan memberikan gambaran tentang kehidupan.  Aku mendengar cerita ibuku malam itu "jadi ibu menyewa becak untuk membawa kita (aku dan ibu) dan barang-barangmu dan mengantarkan menuju tempat menunggu bus, waktu itu umurku baru 1,5 tahun. Ibu hanya berharap suatu saat dapat membuktikan kepada mereka bahwa kita bisa bangkit dan jadi lebih baik" dan setelah itu ibuku meneteskan air mata. Beberapa kata yang aku ingat dari percakapan malam itu bersama ibuku, tentang keluarga dari bapakku yang mengusir kami. Tahun berganti, aku masuk disalah satu SMA Negeri dan diwilayah asal bapak. Bapak dan ibuku berasal dari daerah yang berbeda, tetapi masih satu Provinsi. Awalnya aku tinggal di kost, teta

Review Produk Larissa

Gambar
https://web.facebook.com/larissacenter/?rf=174510862574605&_rdc=1&_rdr Aku mau cerita tentang salah satu produk yang aku pakai hampir empat tahun dari tahun 2016. Awalnya aku mencari review di internet dan tanya sama teman-temanku. Setelah beberapa pertimbangan aku akhirnya menuju Larissa Aesthetic Center di depan vokasi UGM atau di jalan Simanjuntak dekat Mirota kampus. Pertama mencoba produknya pada bulan september 2016, aku menggunakan paket Apple series karena waktu itu muka ku kusam(jenis mukaku kombinasi), kemudian pada bulan oktober memulai facial buah (karena masih takut, soalnya ini pertama kali facial, hehe) setelah facial aku memberanikan diri untuk membeli cream dari dokter, kalau tidak salah harganya 55.000 ribu, ada yang kelupaan harga series apple itu cuci mukanya/ facial wash 16.000, milk cleanser dan toner kalau tak salah sekitar 18.000 atau di bawah 25.000. Menurutku worth it banget untuk mahasiswa. Selain itu pelayanan bagus, ramah juga dan

Si Ingin Tahu, ya aku😆

   Pernah ga sih kepo dg sesutu hal? Atau kek bertanya2 "kenapa ini terjadi,  bisa ya gitu/gini?". Entah sejak kapan aku selalu merasa atau bertanya2 tentang sesuatu hal seperti waktu aku kecil alias batita "mbah pitik ayahnya mana?" Mbahku bingung atas pertanyaan itu malah diketawain😆😆. Saat masuk sekolah aku tak lagi menanyakan secara langsung tapi lebih menerka2  dan bahkan disimpen sendiri aja. "Kok temen2ku percaya diri ya? Kok aku banyak keurangannya? Kayaknya mereka ga suka deh sama presentasiku? Kayaknya aku salah deh sama dia? Kayaknya dia ga suka deh sama aku? Kok dia gitu sih sama aku?"dan masih banyak lagi. Akhirnya setelah wisuda dan memutuskan balik kerumah, aku mulai berfikir aku mesti apa nih dan tiba2 inget dulu aku suka loh baca novel, katanya kita harus memahami diri sendiri dulu, atau tujuan aku hidup apa sih?. Kemudian aku mulai mengikuti tentang psikologi, nonton tentang cerita/pendapat orang(pokoknya hal2 menurutku menarik dan