Belajar Kehidupan dari Mendaki Gunung
Tiba-tiba terbesit keinginan untuk naik gunung, apalagi setelah melihat beberapa teman yang sering mendaki gunung. Awalnya cuma sekedar nyari pengalaman, ingin merasakan, tetapi setelah melakukan pendakian, ya walaupun masih pemula dan ketinggian gunung mungkin masih rendah, tetapi lumayan untuk latihan.
Setelah sidang pendadaran dan mengurus untuk wisuda, teman jurusan dan juga teman di kegiatan kampus sebut saja namanya A(cewe), mengabari dan mengajak saya untuk mendaki gunung Andong 1726 MDPL, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Selain saya, dia juga mengajak teman lain yaitu dua cowo dan empat cewe totalnya termasuk saya. Sebut saja mereka H(Cowo), I(Cowo), M(cewe), dan temannya M yaitu R(cewe). Kita berangkat dari Yogyakarta sekitar jam 2/3 sore karna sebelumnya kami meminjam seperti carier dan nesting(kompor lapangan). Perbekalan kami yaitu makanan ringan seperti snack, mie, air mineral, P3K, alat-alat shalat, SB dan perlengkapan kelompok seperti nesting dan tenda. Kami menggunakan motor untuk menempuh perjalanan Yogyakarta-Magelang, dan di tempuh kurang lebih waktu 1-2 jam. Kita berhenti dahulu di pasar Magelang, kalau tidak salah karena M dan R ternyata tertinggal jauh, kemudian kita melanjutkan perjalanan.
Sampai di base camp pendakian kita membayar parkir dan tiket, lupa berapa harganya, maaf, he he, kemudian kita mampir di warung untuk shalat maghrib dan makan sebelum melakukan pendakian. Setelah selesai kita berdoa terlebih dahulu kemudian melakukan pendakian sekitar jam tujuh malam. A dan I yang sering melakukan pendakian mengingatkan kalau mendakinya santai saja, bila terasa lelah untuk langsung mengatakan, dan istirahat sebentar. Pada malam itu banyak juga yang melakukan pendakian mungkin karena pada waktu itu malam minggu. Selama perjalanan kita bergantian formasi/ posisi, istirahat sebentar juga kita lakukan, saat di pos 1 kalau tidak salah pertama kita beristirahat, M merasakan sakit perut jadi kita istirahat sebentar. Setelah itu alhamdulilah pendakian kita lancar, walaupun dengan beberapa kali istirahat, hingga akhirnya sampai ke puncak sekitar jam 9-10an malam.
Mendekati puncak I dan A mencari tempat untuk mendirikan tenda, ternyata di atas sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda, tetapi akhirnya kita mendapat tempat kosong. Setelah itu kita menyusul I dan A, kemudian segera mendirikan tenda. Selesai mendirikan tenda, kemudian kita empat cewe siap-siap untuk tidur dalam tenda dan dua cowo tidur di luar tenda, karena kita hanya membawa satu tenda. Mungkin karena pertama kali, saya tak bisa tidur, dingin itulah alasannya, karena saya SB (Sleeping Bag) I, jadilah saya bebarengan dengan M. Paginya setelah shalat shubuh kita bersiap meihat Sun Rise dan mengabadikan moment.
Selesai melihat Sun Rise, kita bersiap-siap untuk memasak yaitu mie, makanan simple saat naik gunung. Makan pagi pun usai, kita segera membereskan tempat makan, kemudian tenda dan bersiap untuk turun. Sekitar jam 07.30an pagi kita bersiap untuk turun, berfoto terlebih dahulu, perjalanan sekitar 1 jam 30 menit(kalau tidak salah) untuk turun gunung, memang saat turun terasa cepat. Kemudian kita mampir di warung untuk istirahat sejenak dan memesan minuman, makanan dan mengisi daya baterai Hp. Beberapa menit untuk istirahat, kemudian kita bersiap untuk pulang ke Yogyakarta. Alhamdulilah karena pendakian pertama saya lancar, dan bersama tim yang menyenangkan walaupun mungkin ada yang namanya perselisihan sebagai bumbu dalam pendakian ini, tetapi saya sangat berterima kasih.
Pendakian seperti perjalanan kehidupan kadang terasa berat, kadang terasa mudah, tetapi harus dijalani, perjalanan yang berat akan terbayar saat melihat pemandangan saat sudah tiba di puncak. Bersyukur, itulah yang saya ucapkan saat melihat keindahan saat mendaki dan saat sudah sampai dipuncak,mensyukuri atas semua hal dan keindahan yang saya nikmati dan lihat oleh ciptaanNya. Berusalah disertai doa untuk segala hal tujuan yang diinginkan, terkadang kita mendapatkan lebih dari yang diinginkan walaupun mungkin terkadang tak sesuai harapan. Itulah beberapa hal yang membuat saya belajar dan juga tentang ketulusan dalam pertemanan, terimakasih untuk pengalamannya dan maaf untuk semua hal baik kelakukan maupun ucapan saya kepada teman-teman selama melakukan pendakian. Saya berharap suatu saat bisa menikmati dan melakukan pendakian selajutnya, dan jagalah serta rawatlah alam yang kita pijaki ini.
Komentar
Posting Komentar